Senin, 20 Juni 2011

Construction & Engineer

Kaltim Nitrate Tuntaskan Pabrik Peledak USD500 Jt
 
June, 20, 2011
Filed under: sumber wordpress
PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI), anak perusahaan Orica Australia Pty Ltd (Orica), akan menuntaskan pembangunan pabrik bahan peledak senilai USD500 juta. Bangunan ini akan dibangun di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur. Selama dua tahun, KNI akan menyelesaikan beberapa masalah seperti penyediaan tanah seluas 10 hektare. “Selain itu, proses izin resmi dari Dephan selalu ada tahapan prosesnya. Dephan hanya mau mengeluarkan izin kalau segala sesuatunya sudah siap,” ujar Direktur Utama KNI Antung Pandoyo, di Jakarta, Selasa (4/3/2008). Antung menjelaskan, kelanjutan proyek tersebut berlangsung setelah perseroan berhasil memeproleh izin resmi dari Departemen Pertahanan.
Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik bahan peledak terbesar se-Asia Tenggara itu akan dimulai pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Nilai investasi yang direncanakan pada 2006 hanya USD200 juta kini membengkak menjadi USD500 juta.
Dia mengungkapkan, tim antar departemen (interdep) untuk pengawasan bahan peledak komersial akhir Februari lalu telah meninjau kesiapan KNI untuk membangun pabrik amonium nitrat di Lok Tuan, Bontang, Kalimantan Timur.
Tim yang beranggotakan antara lain unsur Polri, Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Perindustrian, Bea Cukai dan Kementrian Lingkungan Hidup, ujarnya, dibentuk berdasarkan Keputusan Menhan untuk mengawasi produksi dan peredaran kelompok bahan baku peledak komersial.
“Penyiapan dan pematangan lahan sedang dilaksanakan PT Rekayasa Industri,” ungkapnya.bDirjen Sarana Pertahanan Dephan Marsda TNI Eris Herryanto menyatakan, Dephan telah mendukung berdirinya pabrik bahan peledak di Indonesia yang kini sedang ditangani PT KNI.
“Mengingat besarnya impor bahan baku amonium nitrat dan besarnya devisa yang terpakai untuk mengimpor bahan tersebut, maka sangat krusial menghadirkan pabrik bahan peledak di KIE karena bahan baku berupa amonia tersedia dalam jumlah yang berlimpah,” kata Eris, dalam keterangan resminya. Pabrik tersebut diproyeksikan memiliki kapasitas produksi sekitar 300 ribu ton amonium nitrat per tahun atau 1.000 ton amonium nitrat per hari untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri yang saat ini hanya dapat dipenuhi dari lokal sekitar 30.000 ton per tahun.
Saat ini, jelas Antung, basic design sedang dilaksanakan oleh perusahaan Jerman, Uhde. Peralatan utama seperti mesin proses memerlukan pemesanan jangka panjang sekitar 26 bulan yang saat ini sedang dikerjakan oleh pabrik MAN Turbo asal Jerman. “Terkait studi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sudah diselesaikan KNI dan telah memperoleh persetujuan dari Gubernur Kaltim,” tandas Antung.

  bersama Team Work in 6.000.000 Man Hours Awadrding....

                                                                                                  Safety Talk....
                                                                                 Plant


                                                                        Penthouse........


                                                                                                 Compressor.....

                                                                         Safety Area.......


PT. KALTIM NITRAT INDONESIA.  Bontang East Kalimantan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar